Pencarian

Minggu, 19 Februari 2012

PEMANFAATAN IT DALAM KONSELING


PEMANFAATAN IT DALAM PENDIDIKAN DAN BK KHUSUSNYA 
 
I.       Macam-macam Teknologi Online
Teknologi online yang digunakan dalam pendidikan dan BK pada khususnya adalah sebagai berikut:
1.      E-learning
Suatu sistem pembelajaran dengan menggunakan peralatan tambahan dalam hal ini Teknologi IT. Dalam hal ini yang digunakan adalah kombinasi jari teknologi jaringan, teknologi hardware (komputer) serta teknologi software yang menunjang, seperti CMS moodle, adobe macromedia flash player dan java.
2.      Software
Potensi penggunaan oleh konselor antara  lain, untuk Pelatihan Ketrampilan dan keahlian, bantuan diri  sendiri dan pelatihan ketrampilan Pekerjaan rumah,dan pekerjaan rumah.
3.      Email
Modus standar komunikasi di Internet. Ada dua jenis transmisi email yang umum digunakan untuk konseling online yaitu "email standar" dan “Webmail”. Webmail bekerja mirip dengan email standar, tetapi tidak memerlukan email program klien. Sebaliknya, semua email akan diambil dan dibaca melalui website sandi yang dilindungi. Sebagian besar ISP dan penyedia email gratis (misalnya, gmail) memungkinkan Anda untuk memeriksa email Anda melalui antarmuka web. Keuntungan dari ini adalah bahwa Anda dapat mengecek email Anda dari komputer manapun di dunia dilengkapi dengan web browser.
4.       Teks chat
Anda untuk berkomunikasi dengan orang secara real time melalui
Internet. Chat adalah salah satu yang lebih tua teknologi Internet. Sebagai konselor online, Anda kemungkinan akan menggunakan chat dalam satu dari dua cara. Konselor online dapat chatting dengan klien melalui berbasis web chat room (termasuk dalam dunia virtual) atau melalui chat client yang terpisah. Chatting dapat difasilitasi oleh web aplikasi berbasis instant messenger atau berdiri bebas program instant messaging. Banyak sistem memiliki telah dikembangkan untuk memungkinkan pesan cepat (chat). Emoticon yang sering digunakan dalam sesi chat sehingga peserta dapat menunjukkan nada emosional.  Chat perangkat lunak klien biasanya mendukung sejumlah besar emoticon grafis.

5.       Konferensi Video
Videoconferencing adalah seperti menggunakan teks chat, dalam komunikasi yang dilakukan secara real time. Videoconferencing biasanya membutuhkan setiap peserta untuk menggunakan perangkat lunak klien (misalnya, Skype atau iChat) dan umumnya, semua peserta harus menggunakan perangkat lunak yang sama kecuali perangkat lunak sesuai dengan protokol standar. Untuk berpartisipasi dalam videoconference dengan sesi, webcam dan mikrofon adalah aksesoris yang diperlukan. Kebanyakan Webcam dan komputer/ laptop memiliki mikrofon dibangun ke dalamnya. Perangkat lunak konferensi video terbaru memungkinkan Anda untuk mengirim teks-chat pesan saat Anda melihat penuh gerakan video pada layar.
6.       Situs Web/ blog
Jika Anda mengoperasikan sebuah praktek kelompok independen atau kecil online atau ingin mempromosikan layanan Anda, Anda akan ingin untuk membuat sebuah website. Ada bermacam-macam cara di mana untuk melakukan ini. Beberapa opsi yang murah dan mudah. Anda dapat merancang dan memelihara website sederhana yang menarik murni melalui template situs web-based atau "Turnkey" layanan kantor virtual, atau Anda dapat menggunakan perangkat lunak desain web khusus (misalnya Adobe Dreamweaver) untuk membuat situs yang kaya dan kompleks.  Tentu saja, Anda juga bisa menyewa seorang desainer web untuk membuat dan memelihara situs Anda. Pilihan mana yang Anda pilih akan bergantung pada apakah Anda berencana untuk menggunakan website Anda murni sebagai brosur multimedia (menyediakan informasi statis) atau sebagai klinik dinamis dengan built-in tools untuk memfasilitasi penyerahan bentuk dan komunikasi interaktif.
7.       Jejaring Sosial
Menyiapkan rekening gratis dengan jaringan sosial dan bookmark sosial situs seperti Facebook, LinkedIn, Twitter, dan Digg dapat menjadi cara yang bagus untuk mempromosikan layanan Anda dan menciptakan kesadaran tentang masalah kesehatan mental. Situs-situs, yang sekarang telah menjadi pusat budaya bersih, membuatnya mudah untuk mengirim informasi bahwa orang lain mungkin menarik minat dan sama-sama mudah bagi orang lain untuk menyampaikan apa yang Anda posting. Hanya hati-hati untuk mengatur kontrol privasi sehingga informasi yang ditujukan hanya untuk teman dekat tidak mendapatkan ditransmisikan ke rekan bisnis dan klien penasaran mencari Anda dalam domain publik. Perlu diketahui bahwa daftar semua teman Facebook dapat dilihat oleh masing-masing atau untuk masyarakat umum.
8.       Virtual Worlds
Beberapa konselor online menyediakan layanan inovatif yaitu "dunia maya" seperti Second Life (http://www.secondlife.com). Dalam dunia maya, konselor dan klien dapat menciptakan representasi grafis pribadi dari diri mereka sendiri yang disebut "avatar" dan berinteraksi dalam lingkungan visual yang menakjubkan tiga dimensi di mana apa pun adalah mungkin. Akun Second Life bebas, seperti perangkat lunak penampil diperlukan untuk berpartisipasi. Biaya bagi pengguna Second Life dapat memperoleh tanah virtual properti yang satu mungkin membangun klinik online, misalnya, perpustakaan, ruang tunggu informasi kesehatan mental, atau apa pun yang Anda bayangkan. Beberapa buku telah ditulis yang menyediakan perkenalan yang bagus untuk Second Life. Dengan dunia maya, karakterisasi ini lebih harfiah dari sebelumnya. Dan bahwa kantor online memiliki potensi untuk menjadi lebih lengkap dan baik dirancang dari yang mungkin Anda miliki di dunia "nyata".
II.    Tujuan Penggunaan Teknologi Online
Ada pun tujuan yang ingin dicapai dalam pemanfaatan teknologi bagi pembelajaran dan bimbimngan konseling pada khususnya. Sebelum memaparkan beberapa tujuannya akan lebih baik jika memahami teknologi yang berbasis internet. Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung atau sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait. Oleh sebab itu, jika dilihat dari segi manfaatnya tujuan digunakannya teknologi tersebut yang pada khususnya digunakan dalam bidang bimbingan dan konseling adalah:
a.          Untuk memudahkan proses praktik konseling tanpa terhambat oleh jarak dan waktu, meningkatkan kualitas praktik bimbingan atau konseling,
b.         Mengurangi kesenjangan digital,
c.         Memperluas kesempatan belajar baik bagi konselor maupun peserta didik,
d.        Memfasilitasi pembentukkan keterampilan dan memudahkan konselor untuk menyimpan data administratif milik konseli.

III. Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Online
Kelebihan dan kekurangan yang ada pada teknologi tersebut adalah:
-          Kelebihan
·      Memberikan keuntungan dan kesempatan bagi Konseli yang pemalu atau merasa kurang nyaman untuk bertemu dan berkomunikasi secara langsung dan berhadapan langsung dengan konselor
·      Konselor bisa melihat keadaan perasaan dengan emoticon yang biasa konseli munculkan pada chat yang biasanya terintegrasi dalam aplikasi tersebut.
·      Melalui email yang merupakan interaksi yang dilakukanva secara tidak langsung, individu diberi kesempatan untuk berpikir sebelum menulis sehingga individu dapat dengan mudah mengungkapkan perasaan yang sebenarnya melalui tulisan.
·      Berbagai transaksi data seperti informasi dan formulir bisa diberikan dan dikumpulkan secara online. Hal ini akan memudahkan proses administrasi dan penyimpanan data dan rekaman konseling.
·      Menghilangkan jarak untuk mendapatkan Konseli, keluwesan dalam perencanaan, menghemat anggaran, dan memberikan pilihan yang lebih banyak bagi Konseli.

-       Kekurangan
·      Tidak adanya hubungan atau kontak secara tatap muka. Sehingga menyulitkan bagi konselor untuk melihat ekspresi wajah Konseli.
·      Tidak adanya kegiatan berbicara secara langsung, sehingga tidak memunculkan reaksi emosional yang secara langsung dapat di interpretasikan oleh konselor.
·      Tidak terjadinya interaksi secara langsung, kondisi ini membatasi konselor terhadap bahasa tubuh Konseli yang merupakan bagian dari petunjuk penunjang dalam kegiatan konseling.
·      Dilakukan diruang virtual, yang memiliki resiko keamanan online. Dalam hal ini, bukan tidak berbagai informasi mengenai data Konseli dapat disusupi oleh pihak ketiga.
·      Keterbatasan ekonomi, dimana tidak seluruh populasi target layanan memiliki akses terhadap fasilitas digital yang memungkinkan bagi mereka untuk mendapatkan layanan konseling melalui internet.

IV. Kemungkinan Penerapan Teknologi Online di Sekolah
Penerapan teknologi non internet kemungkinan sudah merata tetapi teknologi yang berbasis internet diperkirakan hanya beberapa sekolah dan biasanya berada diperkotaan. Sehingga kemungkinan penerapan teknologi khususnya diperuntukan bagi layanan bimbingan konseling masih kecil karena selain melihat dari segi biaya, kompetensi konselor pun menjadi tolak ukur. Kebanyakan konselor kurang memiliki keterampilan dalam mengelola aplikasi-aplikasi teknologi komputer berbasis internet, kecuali jika konselor tersebut mau meluangkan waktunya untuk belajar atau mempunyai teman yang ahli di bidang teknolgi sehingga kerjasama tersebut bisa mempermudah dan memperluas pengetahuan konselor.

V.    Ide-ide yang Diperoleh dari Membaca
Beberapa ide yang muncul setelah membaca diantaranya adalah sebagai berikut:
a.         Membuat blog dengan fasilitas informasi dan alat ukur psikologis misalnya alat ukur untuk mengetahui tingkat stres, dengan menggunakan aplikasi sehingga dapat memproses hasil tes secara otomatis.
b.         Membuat akun yang menyediakan video chat bagi calon konseli.
c.         Membuat akun jejaring sosial khusus untuk mempromosikan layanan konseling
d.        Membuat aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data-data konseli sehingga akan mudah saat mencari data.


DAFTAR PUSTAKA
Kraus, Ron et. al. (2010). Online Counseling A Handbook For Mental Health Professionals. Diakses Februari 17, 2012, from http://avaxsearch.com/avaxhome_search?q=Online+Counseling%3A+A+Handbook+for+Mental+Health+Professionals&commit=Go
Goss, Stephen & Anthony, Kate. (2003). Technology in Counselling and Psychotherapy A Practitioner’s Guide. Diakses Februari 17, 2012, from http://avaxsearch.com/avaxhome_search?q=Technology+in+Counselling++and+Psychotherapy&a=&commit=Search&c=5&l=&sort_by=
Schmeltz, Les R. (2011). Parent Counseling in  the Internet Age: The Rules & Roles Have Changed. Diakses Februari 17, 2012, from http://www.infanthearing.org/ehdi-ebook/2011_ebook/Chapter7.pdf
Pelling, Nadine. (2009).  The Use of Email and the Internet in Counselling and Psychological Service: What Practitioners Need to Know, 3-9. Diakses Februari 16, 2012, from https://www.mentalhealthacademy.com.au/journal_archive/aipc091.pdf
Nabilah. (2010). Pengembangan Media Layanan Konseling Melalui Internet di Perguruan Tinggi. Diakses Februari 16, 2012, from http://unj.academia.edu/NabilahSyechbubakar/Papers/1223388/Pengembangan_Media_Layanan_Konseling_Melalui_Internet_di_Perguruan_Tinggi



1 komentar:

  1. Mbak, Punya buku ebooknya
    Kraus, Ron et. al. (2010). Online Counseling A Handbook For Mental Health Professionals. ?

    itu linknya saya download tidak bisa.

    Terima kasih

    BalasHapus