I. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KARAKTER KEPRIBADIAN
1. Genetik (hereditas)
Tidak ada seorang pun yang dapat menambah atau mengurangi potensi
hereditas tersebut. Pengaruh gen terhadap kepribadian sebenarnya tidak secara
langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah:
- Kualitas sistem syaraf
- Keseimbangan biokimia tubuh
- Struktur tubuh
Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya
dengan perkembangan kepribadian adalah:
- sebagai sumber bahan mentah (raw materials) kepriabadian seperti fisik, intelegensi dan tempramen.
- Membatasi perkembangan kepribadian.
2. Lingkungan
faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya, keluarga,
kebudayaan dan sekolah.
·
Keluarga dipandang sebagai penentu utama
pembentukan kepribadian karena:
- keluarga adalah kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak
- anak banyak menghabiskan waktunya dilingkungan keluarga
- para anggota keluarga merupakan “signifikant people” bagi pembentukan kepribadian anak.
·
Kebudayaan
Kluckohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur) kehidupan
kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari ataupun tidak. Kebudayaan
mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola perilaku tertentu yang telah dibuat
orang lain untuk kita.
Setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras, suku) memiliki tradisi, adat/
kebudayaan yang khas. Kebudayaan suatu masyarakat memberikan suatu pengaruh
terhadap setiap warganya, baik yang menyangkut cara berpikir (cara memandang
sesuatu), cara bersikap, atau cara berperilaku.
·
Sekolah
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian anak.
Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh itu diantaranya:
a.
iklim emosiaonal kelas
b.
sikap dan perilaku guru
c.
disiplin (tata-tertib)
d.
prestasi belajar
3. Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon.
Stimulus adalah apa
saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses
yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena
tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus
dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa
yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Penjelasan Definisi
- Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.
- Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
- Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
- Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
- Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima - hadiah atau hukuman - sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.
- perasaan bangga dalam diri karna dapat mengerti dan paham akan apa yang di pelajari
4. Pengasuhan orang tua
- menciptakan iklim kebebasan
- bersikap respek terhadap anak
- objektif
- mengambil keputusan secara rasional.
Anak yang dikembangkan dalam iklim demokratis memiliki ciri-ciri
kepribadian, lebih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri
(percaya diri), lebih memiliki keinginan dalam bidang intelektual, lebih
orisinil dan lebih konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam
iklim autoritarian.
5. Perkembangan
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Perkembangan anak penting dijadikan
perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan
mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.
Kelak, orangtua akan mengalami penyesalan yang mendalam.
Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.
Kelak, orangtua akan mengalami penyesalan yang mendalam.
Apa
saja tahapan perkembangan anak?
Perkembangan
anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:
- Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
- Early childhood (usia 3-6 tahun)
- Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang
terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
- fisik (motorik)
- emosi
- kognitif
- psikososial
Aspek-aspek
perkembangan anak
- Perkembangan
Fisik (Motorik)
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus. - Perkembangan
motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya. - Perkembangan
motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.
Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus. - Perkembangan
Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.
Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. - Perkembangan
Kognitif
Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara. - Perkembangan
Psikososial
Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.
Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.
Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.
6. Kesadaran
Kesadaran adalah sadar akan perbuatan. Sadar artinya merasa, tau
atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat
kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tau dan mengerti,
misalnya , rakyat telah sadar akan politik. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain.
Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai
dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan bentuk dari penggungkapan
kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan kondisi
tertentu dalam lingkungan.
Kesadaran
sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu
proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan integrasi. Meskipun secara
kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap; sensansi
(pengindraan), perrseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian). Secara
epistemology dasar dari segala pengetahuan manusia tahap perseptual. Sensasi
tidak begitu saja disimpan di dalam ingatan manusia, dan manusia tidak
mengalami sensasi murni yang terisolasi. Sejauh yang dapat diketahui pengalaman
indrawi seorang bayi merupakan kekacauan yang tidak terdeferensiasikan.
Kesadaran yang terdiskreminasi pada tingkatan persep. Persepi merupakan sekelompok
sensasi yang secara otomatis terimpandan dintgrasikan oleh otak dari suatu
organisme yang hidup. Dalam bentuk persep inilah, manusia memahami fakta dan
memahami realitas. Persepi bukan sensasi, merupakan yang tersajikan yang
tertentu (the given) yang jelas pada dirinya sendiri (the self evidence).
Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian komponen dari persepi tidak langsung
diperoleh mnusia jauh kemudian, merupakan penemuan ilmiah, penemuan konseptual.
7. Ketidaksadaran
-Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan
sebagai bagian
terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang
dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di
dalam ketidaksadaran.
-Tingkah laku
manusia sebagian besar didorong oleh perasaan dan pikiran yang
tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
‘II.
PENJELASAN SINGKAT
ALIRAN =>
|
PSIKOANALISIS
|
BEHAVIORISME
|
HUMANISME
|
KOGNITIF
|
TOKOH PENGGAGAS
|
Sigmund Freud
|
Ivan Pavlov, B. Watson & E.L
Thorndike
|
Carl
Rogers & Abraham Maslow
|
Geoge A. Kelly
|
PANDANGAN ALIRAN TERHADAP MANUSIA
|
Manusia cenderung pesimistik, deterministik, mekanistikdan reduksionistik
|
Manusia: mahluk reaktif yang tingkah
lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh
faktor-faktor dari luar.
|
|
- Manusia adalah scientist yang
mencoba untuk memprediksi dan mengotrol fenomena atau tingkah laku.
- Manusia itu bebas (free) tetapi
juga menentukan (determined).
|
KONSEP DASAR
|
-Manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,
motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh
peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari kehidupannya
- Tingkah laku manusia :
(1) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
biologis dan insting-instingnya,
(2) dikendalikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentukan
oleh faktor-faktor interpersonal dan intrapsikis.
|
Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan
reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola
perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Mereka berpendapat bahwa
kepribadian dibentuk melalui proses evolusi yang berkesinambungan, namun
mereka kurang memperhatikan tahapan perkembangan. Mereka memfokuskan
pengkajiannya kepada bagaimana kecenderungan respon dibentuk melalui
pembiasaan klasik, pembiasaan operan dan belajar mengamati.
|
Perspektik humanistik menekankan perasaan orang tentang self . Prilaku seseorang mungkin di
lihat sebagai bagian dari penyelidikan tentang kompetensi, prestasi dan harga
diri.
Aliran humanistic menyumbangkan arah yang positif dan optimis bagi pengembangan potensi manusia, disebut sebagai yang mengembalikan hakikat psikologi sbg ilmu tentang manusia. |
Dalam proses memandang tingkah laku
manusia, kelly tidak mendasarkan kepada teori tradisional tentang motivasi.
Kelly tidak mengkonstruks tingkah laku (behavior) dalam istilah-istilah
motivasi, drives dan needs. Istila-istilah itu menggambarkan bahwa manusia
itu kaku (inert), padahal manusia itu pada dasarnya adalah aktif, organisme
yang hidup dan berjuang.
|
TEKNIK KONSELING
|
(1).asosiasi
bebas: Teknik pengungk-apan pengalaman masa lampau dan penghentian
emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien
memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendi-ri.
(2).interpretasi:
- Prosedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dan transferensi
- Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan
dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.
(3).analisis
mimpi: Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu
klien untuk memperoleh pemahaman
terhadap
masalah-masalah yg belum terpecahan.
(4).analisis
resistensi: teknik membantu
klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannya.
(5).analisis
transferensi: Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan kembali masa
lampaunya dalam konseling.
|
(1).Reinforcement
- Teknik
untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis
dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment).
- Teknik ini dimaksudkan untuk mem-bongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional
pada klien dan meng-gantinya
dengan sistem nilai yang positif.
- Dengan memberikan reward ataupun punishment,
maka klien akan meng-internalisasikan
sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
(2)Social modeling :
Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah
laku baru pada klien
|
(1). life history:
berusaha memahami manusia dari sejarah hidupnya
sehingga muncul keunikan individual.
|
(1). Home work assigments
- Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas
rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai
tertentu yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.
(2). Latihan
assertive
- Teknik untuk melatih keberanian klien dalam
mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu yang diharapkan melalui
bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial.
|
III. SUMBER
Alwisol.
Psikologi Kepribadian. Malang
:UUM Press, 2007
Walgito
Bimo. Dr. Prof. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta
: ANDI, 2003
Sobur
Alex, M. Si. Drs. Psikologi Umum. Bandung
: Pustaka Setia, 2003
Boeree
George. C. Dr. Personality Theories. Jogjakarta
: PRISMASOPHIE, 2004
Suryabrata
Sumadi. Ph.D., Ed.S., M.A., B.A., Drs. Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta
: 1982
Corey, G., Teori dan Praktek Konseking Dan Psikoterpi,
Refika Aditama,2005
http://phakiah.multiply.com/journal/item/24/TEORI-TEORI_YANG_DIGUNAKAN_DALAM_KONSELING_DAN_PSIKOTERAPI
http://ardycupu.wordpress.com/2009/10/11/perbedaan-dan-kritik-terhadap-humanistik-psikoanalisa-dan-behavior/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar